Apa yang terlintas di fikiran anda ketika anda berencana untuk beergian keluar kota?tentunya anda harus benar benar memastikan terlebih dahulu transportasi bukan?nah, lalu apa yang anda fikirkan ketika menyebut Mentawai?bagi anda yang hobi membaca atau menonton Siaran Berita maka asumsi anda akan mengarah kepada Bencana Tsunami yang terjadi di 2010 lalu atau tentang Korupsi yang melanda Daerah ini?Namun yang akan coba di angkat kali ini bukanlah sebuah fenomena tersebut dari Mentawai melainkan Transportasi yang membawa kita pergi ke Mentawai.
Mentawai adalah sebuah daerah Kepulauan yang merupakan sebuah Kabupaten yang berada di Sumatera Barat, Bagi anda yang hendak pergi Kementawai tersedia Transportasi dari Udara dan Laut, transportasi udara anda bisa menggunakan Pesawat Perintis yang tersedia di Bandara Internasional Minang Kabau (BIM) menuju Bandara Rokot di Mentawai,lamanya perjalanan sekitar 15 – 20 Menit namun bagi anda yang memilih Transportasi Laut tersedia di Pelabuhan Bungus Padang atau Melalui Pelabuhan Muara Padang, dalam satu Minggu transportasi di mentawai bisa mencapai 3x dan lamanya perjalanan yang di tempuh dari padang ke Mentawai ± 8 jam, Transportasi tersedia dalam Bentuk Kapal Kayu atau menggunakan Kapal Milik ASDP yang di beri Nama Ambu Ambu.
Suasana di Atas Kapal Ambu ambu |
Apabila anda memilih Transportasi Laut dan jatuh pada Kapal Milik ASDP Ambu Ambu maka anda harus berada di Padang pada hari Minggu di Pelabuhan Bungus Padang harga tiketnya hanya Rp.65.000,-/Orang, saya sempat bingung apakah semalaman saya harus duduk di kursi?ternyata tidak ASDP ambu ambu menyediakan Matras namun anda harus merogoh kocek Rp.30.000,- untuk setiap matras yang di sewa, ketika hendak memesan Matras petugas mengatakan bahwa Matras telah habis di pesan dan tepo pemesanan itu telah di lakukan selama 1 hari sebelum Kapal tersebut berangkat, saya kecewa ketika harus membayangkan semalaman akan tidur di Kursi namun begitu saya naik e lantai ke 2 Kapal tersebut saya menemukan Kamar yang kata petugasnya ini di sewakan juga Harga kamar di luar tiket berkisar 300 hingga 500ribu namun lagi lagi saya harus kecewa ketika ternyata kamarpun sudah penuh Dipesan,menurut petugas pemesanan kamar ini telah di lakukan selama satu minggu sebelum keberangkatan kapal tersebut, kemudian saya melihat ada sebuah ruangan khusus yang tempat duduknya lumayan empuk dan tersedia AC setelah di konfirmasi ternyata merupakan ruangan VIP lagi lagi anda harus mengeluarkan Kocek anda lebih dalam lagi sekitar Rp.50.000,-/orang di luar tiket yang sudah di pesan,di Ruangan VIP ini juga ternyata sudah penuh karena sudah di pesan dari pagi hari oleh penumpang, kemudian saya harus merelakan semalaman tidur di kursi yang jauh dari kata nyaman untuk di tiduri yaitu Ruang Ekonomi.
Ilustrasi |
Ketika Pluit 3 x yang di bunyikan Kapal Ambu ambu ini, akhirnya kapal inipun berangkat, sekarang saya bisa melihat jelas seluruh penumpang berlarian menempati posisi masing masing, ada yang sengaja membawa bantal dari rumahnya untuk jadi alas kepalanya di Matras adapula yang yang menjadikan tasnya untuk di jadikan Bantal, sekarang giliran petugas berkeliling mengecek Karcis bagi yang punya karcis sudah pasti tenag namun bagi yang belum memiliki karcis ternyata mereka juga tenang tenag saja, adalah James seorang Turis dari Swiss yang belum memiliki Karcis ia di beritahu oleh Guidenya cukup memberi uang lembaran Rp.50.000,- kepada petugas dan pertanyaan seputar karcispun oleh petugas berakhir, Korupsi kecil kecilan terjadi di kapal ini, ternyata begitu populernya hingga hampir sebagian penumpang lebih memilih bayar di atas kapal yang bisa mencapai 35 – 50ribu dari pada harus membeli tiket seharga Rp.65.000.
Didalam Kapal Ambu Ambu juga tersedia Kedai Minuman yang menjual Mie Instan siap seduh berbagai minuman dingin dan hangat serta bergam Rokok dengan berbagai merek yang harganya lagi lagi jauh dari pasaran umum, harga sebuah minuman Kopi seduh 5ribu dan harga air mineral mencapai 5ribu untuk ukuran botol kecil dan harga jajanan yang tersedia dari angka 5 – 10 ribu, begitu pula dengan Rokok, adalah Adi yang membeli Rokok Mild dengan Merek terkenal yang di jual di pasaran Seharga 12ribu di kapal ambu ambu Rokok tersebut menjadi 15ribu.
Setiba saya di Tuapejat yang merupakan Ibu Kota Kabupaten kepulauan Mentawai teringat saya akan ucapan Kawan di Kapal Ambu ambu untuk menyediakan Matras sendiri dan datang lebih awal untuk bisa tidur nyaman di kelas Ekonomi, sebab anda harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendapatkan tempat nyaman di Kapal Ambu ambu, namun apabila anda memilih kapal kayu hanya dengan tiket seharga 100ribuan anda bisa cukup puas bisa tidur semalaman menuju Mentawai.
Catatanku : Ambu ambu Paling Murah juga Paling mahal dan paling ribet
Reviewed by DESTANA
on
08.13
Rating:
Tidak ada komentar: